Klepon Surabaya: Tradisi yang Terjaga di Setiap Kuncup Keklasikannya

Klepon Surabaya: Tradisi yang Terjaga di Setiap Kuncup Keklasikannya

Halo, penikmat kuliner! Kali ini, saya mau mengajak kamu mencicipi kelezatan khas Surabaya yang sudah jadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budayanya: Klepon Surabaya.

Klepon, si bola-bola berbalut parutan kelapa ini, nggak cuma enak tapi juga punya makna simbolis yang dalam. Bagi masyarakat Surabaya, klepon melambangkan kebersamaan, gotong royong, dan kesederhanaan yang nggak pernah luntur.

Sejarah Singkat Klepon Surabaya

Klepon punya sejarah yang panjang di Kota Pahlawan ini. Konon, klepon sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14. Namun, versi klepon yang kita kenal sekarang baru muncul pada abad ke-19.

Menurut cerita, klepon pertama kali dibuat oleh seorang warga Surabaya bernama Mbok Semi. Ia menjual klepon buatannya sebagai jajanan di pasar-pasar tradisional. Rasanya yang manis dan gurih langsung diterima oleh lidah warga Surabaya, dan klepon pun jadi makanan khas yang melegenda.

Filosofi di Balik Klepon

Selain rasanya yang juara, klepon Surabaya juga punya filosofi yang menarik. Bentuknya yang bulat melambangkan kebersamaan dan gotong royong masyarakat Surabaya. Sementara isian gula merahnya yang lumer di mulut merepresentasikan kehidupan yang manis dan penuh rezeki.

Parutan kelapa yang membalut klepon punya makna filosofis tersendiri. Kelapa yang berasal dari pohon tinggi melambangkan harapan dan cita-cita yang tinggi. Sementara warna putihnya menunjukkan kesucian dan kesederhanaan.

Ciri Khas Klepon Surabaya

Klepon Surabaya punya beberapa ciri khas yang membedakannya dengan klepon dari daerah lain. Salah satunya adalah penggunaan gula merah sebagai isian. Gula merah yang legit dan lumer di mulut memberikan cita rasa yang khas pada klepon Surabaya.

Selain itu, parutan kelapa yang membalut klepon juga khas. Parutan yang agak kasar dan nggak terlalu halus memberikan tekstur yang crunchy dan gurih saat digigit.

Cara Pembuatan Klepon Surabaya

Pembuatan klepon Surabaya terbilang unik dan masih mempertahankan cara tradisional. Pertama-tama, beras ketan direndam dan digiling menjadi tepung. Tepung ketan ini kemudian dicampur dengan air dan pewarna alami hingga membentuk adonan yang lembut dan elastis.

Adonan tepung ketan dibentuk menjadi bola-bola kecil yang diisi dengan gula merah. Bola-bola ini kemudian direbus dalam air mendidih hingga mengapung.

Setelah matang, klepon direndam dalam air dingin untuk menghentikan proses pemasakan. Terakhir, klepon digulingkan ke dalam parutan kelapa yang sudah dikukus.

Varian Klepon Surabaya

Seiring berjalannya waktu, klepon Surabaya mengalami beberapa inovasi. Selain isian gula merah tradisional, sekarang juga ada varian isian lain seperti kacang hijau, keju, cokelat, dan buah-buahan.

Selain itu, ada juga klepon kukus yang proses pembuatannya dikukus, bukan direbus. Klepon kukus punya tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih legit.

Tempat Mencicipi Klepon Surabaya

Klepon Surabaya bisa kamu temukan di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga pusat oleh-oleh. Beberapa tempat yang terkenal dengan klepon Surabaya-nya antara lain:

• Pasar Turi
• Pasar Kapasan
• Pasar Wonokromo
• Pusat Oleh-Oleh Sanggraha Agung
• Pusat Oleh-Oleh Arafah

Tips Menikmati Klepon Surabaya

Untuk menikmati klepon Surabaya secara maksimal, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

• Pilih klepon yang baru dibuat. Klepon yang segar punya tekstur yang lembut dan isian gula merah yang masih legit.
• Beri sedikit taburan gula halus di atas klepon. Gula halus akan menambah cita rasa manis dan gurih.
• Nikmati klepon dengan secangkir teh hangat. Teh hangat akan menyeimbangkan rasa manis klepon.

Penutup

Klepon Surabaya adalah kuliner legendaris yang nggak cuma enak tapi juga punya makna simbolis yang dalam. Setiap kuncup kleponnya menyimpan tradisi dan kebersamaan masyarakat Surabaya yang sudah terjaga selama berabad-abad.

Jadi, kalau kamu sedang berkunjung ke Surabaya, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan klepon Surabaya. Rasanya yang manis dan gurih, serta filosofinya yang mendalam, pasti akan membuat kamu ketagihan.